Lebih dari satu dasawarsa, hubungan luar negeri Australia
telah dikendalikan oleh hubungan dekat dengan Amerika Serikat melalui Pakta
ANZUS, dan karena adanya suatu harapan untuk mengembangkan hubungan dengan Asia
dan Pasifik, khususnya melalui ASEAN dan Forum Kepulauan Pasifik. Pada tahun
2005, Australia mengamankan kursi perdana pada Pertemuan Puncak Asia Timur
sebagai tindak lanjut akan Traktat Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara.
Australia adalah anggota Dunia Persemakmuran, di mana rapat-rapat para kepala
negara persemakmuran menyediakan forum utama bagi terbinanya kerjasama.
Australia adalah salah satu perintis perdagangan bebas
internasional.Hal itu turut menjadi pemicu terbentuknya Kelompok Cairns dan
Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik. Australia adalah anggota Organisasi untuk
Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi dan Organisasi Perdagangan Dunia, dan
mengikuti beberapa perjanjian perdagangan bebas dwipihak utama, yang terbaru
adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Australia–Amerika dan Hubungan Ekonomi Dekat
dengan Selandia Baru, dengan perjanjian perdagangan bebas lainnya sedang
dinegosiasikan dengan Cina - Perjanjian Perdagangan Bebas Australia–Cina - dan
Jepang, Korea Selatan pada tahun 2011[103][104], Perjanjian Perdagangan Bebas
Australia–Cile, Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN–Australia–Selandia Baru, dan
Kemitraan Ekonomi Strategis Trans-Pasifik.
Bersama Selandia Baru, Britania Raya, Malaysia, dan
Singapura, Australia adalah anggota Five Power Defence Arrangements, sebuah
perjanjian pertahanan di kawasan. Sebagai anggota perintis Perserikatan
Bangsa-Bangsa, Australia sangat berkomitmen pada multilateralisme, dan
memelihara program bantuan internasional, di mana 60 negara menerima bantuan
tersebut. Anggaran 2005–2006 menyediakan 2,5 miliar dolar Australia untuk
bantuan pembangunan; sebagai persentase GDP, sumbangan ini lebih kecil daripada
apa yang dianjurkan dalam Sasaran Pembangunan Milennium-nya PBB. Australia
menduduki peringkat ketujuh dalam hal Indeks Komitmen terhadap Pembangunan
versi Center for Global Development tahun 2008.
Anggota Militer Australia, atau Tentara Pertahanan Australia
(ADF)—terdiri dari Angkatan Laut Kerajaan Australia (RAN), Angkatan Darat
Australia, and Angkatan Udara Kerajaan Australia (RAAF), seluruhnya berjumlah
80.561 orang (termasuk 55.068 regular dan 25.493 cadangan).[108] Gelar Panglima
Tertinggi dipegang oleh Gubernur-Jenderal, yang menunjuk Panglima Tentara
Pertahanan Australia dari salah satu angkatan berdasarkan anjuran
pemerintah.[109] Operasi kekuatan harian berada di bawah komando Panglima,
sedangkan pengelolaan yang lebih luas perumusan kebijakan pertahanan berada di
bawah kendali Menteri Pertahanan Australia.
Dalam anggaran 2010–2011, belanja pertahanan Australia
adalah sebesar 25,7 miliar dolar Australia, menjadikan Australia sebagai negara
dengan anggaran pertahanan terbesar ke-14 di dunia, tetapi hanya sebesar 1,2%
belanja militer global. Australia terlibat dalam upaya penjagaan perdamaian PBB
dan kawasan, penanganan bencana, dan konflik bersenjata; Australia sampai saat
ini telah menugaskan hampir 3.330 personel militernya dalam berbagai kapasitas
pada 12 operasi seberang lautan di kawasan, termasuk Timor Leste, Kepulauan
Solomon, dan Afghanistan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berkomentar, jika memang kurang jelas