Selasa, 19 Maret 2013

Hubungan Luar Negeri Australia dan Militer


Lebih dari satu dasawarsa, hubungan luar negeri Australia telah dikendalikan oleh hubungan dekat dengan Amerika Serikat melalui Pakta ANZUS, dan karena adanya suatu harapan untuk mengembangkan hubungan dengan Asia dan Pasifik, khususnya melalui ASEAN dan Forum Kepulauan Pasifik. Pada tahun 2005, Australia mengamankan kursi perdana pada Pertemuan Puncak Asia Timur sebagai tindak lanjut akan Traktat Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara. Australia adalah anggota Dunia Persemakmuran, di mana rapat-rapat para kepala negara persemakmuran menyediakan forum utama bagi terbinanya kerjasama.

Australia adalah salah satu perintis perdagangan bebas internasional.Hal itu turut menjadi pemicu terbentuknya Kelompok Cairns dan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik. Australia adalah anggota Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi dan Organisasi Perdagangan Dunia, dan mengikuti beberapa perjanjian perdagangan bebas dwipihak utama, yang terbaru adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Australia–Amerika dan Hubungan Ekonomi Dekat dengan Selandia Baru, dengan perjanjian perdagangan bebas lainnya sedang dinegosiasikan dengan Cina - Perjanjian Perdagangan Bebas Australia–Cina - dan Jepang, Korea Selatan pada tahun 2011[103][104], Perjanjian Perdagangan Bebas Australia–Cile, Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN–Australia–Selandia Baru, dan Kemitraan Ekonomi Strategis Trans-Pasifik.

Bersama Selandia Baru, Britania Raya, Malaysia, dan Singapura, Australia adalah anggota Five Power Defence Arrangements, sebuah perjanjian pertahanan di kawasan. Sebagai anggota perintis Perserikatan Bangsa-Bangsa, Australia sangat berkomitmen pada multilateralisme, dan memelihara program bantuan internasional, di mana 60 negara menerima bantuan tersebut. Anggaran 2005–2006 menyediakan 2,5 miliar dolar Australia untuk bantuan pembangunan; sebagai persentase GDP, sumbangan ini lebih kecil daripada apa yang dianjurkan dalam Sasaran Pembangunan Milennium-nya PBB. Australia menduduki peringkat ketujuh dalam hal Indeks Komitmen terhadap Pembangunan versi Center for Global Development tahun 2008.

Anggota Militer Australia, atau Tentara Pertahanan Australia (ADF)—terdiri dari Angkatan Laut Kerajaan Australia (RAN), Angkatan Darat Australia, and Angkatan Udara Kerajaan Australia (RAAF), seluruhnya berjumlah 80.561 orang (termasuk 55.068 regular dan 25.493 cadangan).[108] Gelar Panglima Tertinggi dipegang oleh Gubernur-Jenderal, yang menunjuk Panglima Tentara Pertahanan Australia dari salah satu angkatan berdasarkan anjuran pemerintah.[109] Operasi kekuatan harian berada di bawah komando Panglima, sedangkan pengelolaan yang lebih luas perumusan kebijakan pertahanan berada di bawah kendali Menteri Pertahanan Australia.

Dalam anggaran 2010–2011, belanja pertahanan Australia adalah sebesar 25,7 miliar dolar Australia, menjadikan Australia sebagai negara dengan anggaran pertahanan terbesar ke-14 di dunia, tetapi hanya sebesar 1,2% belanja militer global. Australia terlibat dalam upaya penjagaan perdamaian PBB dan kawasan, penanganan bencana, dan konflik bersenjata; Australia sampai saat ini telah menugaskan hampir 3.330 personel militernya dalam berbagai kapasitas pada 12 operasi seberang lautan di kawasan, termasuk Timor Leste, Kepulauan Solomon, dan Afghanistan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berkomentar, jika memang kurang jelas